PENERAPAN MODEL BIMBINGAN GUIDANCE UNTUK PEMBERDAYAAN CARE GIVER PADA LANSIA DENGAN GOUT ARTHRITIS DI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BINJAI
Keywords:
Kadar Asam Urat, Pola Makan, Pra LansiaAbstract
Asam urat merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak, berulang, dan disertai dengan arthritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat atau asam urat yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia). Jika asam urat ini terus menumpuk makin lama maka akan berdampak bisa mengendap pada ginjal, sehingga seseorang dengan asam urat yang tinggi memiliki kecenderungan untuk mendapatkan penyakit batu ginjal. Tujuan penelitian ini adalah Mengidentifikasi hubungan pola makan dengan kadar asam urat pada pra lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasinya Semua pra lansia usia 45-59 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan yang berjumlah 51 orang. Tehnik sampling menggunakan simple random sampling dengan sampelnya sejumlah 45 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pada variabel independen menggunakan kuesioner dan variabel dependen menggunakan lembar kuesioner. Pengolahan data menggunakan editing, coding, scoring, tabulating dan uji statistik menggunakan rank spearman. Hasil penelitian hampir setengahnya (42,2%) responden pola makan adalah baik sejumlah 19 orang, sebagian besar (68,9%) responden kadar asam urat normal sejumlah 31 orang. Uji wilcoxon menunjukkan bahwa nilai signifikansi p = 0,000 < α (0,05), sehingga H1 diterima. Kesimpulannya adalah ada hubungan pola makan dengan kadar asam urat pada pra lansia di . Dari hasil penelitian ini, diharapkan responden agar tetap menjaga pola makan yang benarsehingga kadar asam urat tetap normal.
References
BPS (Badan Pusat Statistik) (2014). Pemberdayaan Lansia http://data.menkokesra.go.id/content /pem berdayaan-lansia, diakses tanggal 14 Juli 2022
Depkes (2015). Jumlah Data Lansia Tahun 2010- 2015. Dari http://www.depkes.go.id. Diperoleh tanggal 14 juli 2022
Ferdiani FDN, Yuliana N, Estiningtyas. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Diet Gout Artritis terhadap Tingkat Pengetahuan Lansia di Desa Karangmojo. Stethoscope. 2021;2(1):32–8
Minarti & Kastubi (2018). Pengaruh Spiritual Well-Being Berbasis Islami Dengan Metode Konseling Dan Dzikir Terhadap Kebahagiaan Lansia Di Panti Werdha Griya Usia lanjut, Laporan Penelitian Poltekkes Kemenkes Surabaya
Minggawati ZA, Fauzia SN, Rusmita E. Pengetahuan Penderita Gout Arthritis Tentang Penyakit GoutArthritis di Puskesmas Pasirlayung Kota Bandung. J Kesehat Aeromedika [Internet]. 2019 ; V (1). Available from : https://jurnal.poltekestniau.ac.id/jka/ article/view/23
Noor Jannah (2015). Bimbingan Konseling Keagamaan Bagi Kesehatan mental lansia, Jurnal bimbingan konseling Islam, vol. 6, 2 Desember 2015
Runtuwene Y, Purba RB, Kereh PS. Asupan Purin dan Tingkat Pengetahuan dengan Kadar Asam Uratdi Puskesmas Rurukan Kota Tomohon. GIZIDO. 2016;8(2).
Urbayanti (2016). Hubungan Antara Pemenuhan Kebutuhan Dengan Afek Positif Dan Afek Negatif Pada Lansia. Humanitas : Indonesian Psychological Journal Vol. 3 No. 1 Januari 2006 : 63-72