EDUKASI PENGUKURAN GULA DARAH MANDIRI DALAM DETEKSI DINI DIABETES PADA USIA LANSIA DI KELURAHAN LADANG BAMBU KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN
Keywords:
Diabetes, Lansia, Edukasi Pengukuran Gula Darah MandiriAbstract
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan kadar gula yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor. Pemeriksaan kadar gula atau glukosa darah menjadi salah satu cara dalam menegakkan diagnosa diabetes melitus. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemeriksaan kadar gula darah mandiri, mendapatkan data tentang pengetahuan masyarakat serta memberikan informasi kepada instansi tentang peningkatan program kesehatan khususnya diabetes melitus. Metode Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari tahapan persiapan, perizinan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi dan pelaporan. Sasaran dari kegiata n ini adalah lansia dengan usia 50-80 tahun. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan yang berjudul edukasi pengukuran gula darah mandiri, terjadi peningkatan pengetahuan lansia. Selanjutnya perlu dilakukan pemantauan dan pelatihan tentang pemeriksaan gula (glukosa) darah secara mandiri menggunakan glucometer agar pengetahuan yang diperoleh dapat terus dilakukan bahkan ditingkatkan sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan komplikasi penyakit Diabetes Melitus.
References
Alam U, Asghar O, Azmi S, Malik RA (2014) General aspects of diabetes mellitus. Dalam: Zochodne DW, Malik RA, (eds) Handbook of clinical neurology vol 126 (3rd series). Elsevier, Philadelphia, pp 211-222
Avelina Y, Pangaribuan H, Yeri SA (2022) Pengaruh diabetes self management education terhadap perubahan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe II di wilayah kerja puskesmas nanga kecamatan lela kabupaten sikka. Lentora Nursing Journal 2(2): 55-63
Decroli E (2019) Diabetes melitus tipe 2. Pusat Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang
Dewi R (2016) Hubungan antara pemantauan pemantauan glukosa darah mandiri dengan hipoglikemia pada diabetes mellitus tipe 2 di puskesmas kebun jeruk. IJONHS 1(2): 92-96
Fajrunni’mah R, Lestari D, Purwanti A (2017) Faktor pendukung dan penghambat penderita diabetes melitus dalam melakukan pemeriksaan glukosa darah. GMHC 5(3): 174-181
Ganjal M (2021). How to monitor blood glucose. Int. J. Nur. Edu. and Research. 9(4): 481-484
Gordon SP (2004) Professional development for school improvement: empowering learning communities. Pearson, Boston
Kaul K, Tarr JM, Ahmad SI, Kohner EM, Chibber R (2013) Introduction to diabetes mellitus. Dalam: Ahmad SI (eds) Diabetes an old disease, a new insight. Springer, New York. pp 1-11
Kementrian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2019) Laporan nasional riskesdas 2018. Lembaga Penerbit Badan Litbang Kesehatan, Jakarta
Maliki Z, Harjanto I, Saputor SH (2018) Modul PKT.02 Pembelajaran orang dewasa. Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII, Jakarta
Musnelina L, Refdanita, Elitasari EJ, Teodhora (2020) Perbedaan penurunan glukosa darah pasien diabetes mellitus yang diedukasi dan tidak diedukasi. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan 5(3): 583-590
Soelistijo SA, Suastika M, Lindarto D, Decroli E, Permana H, Sucipto KW, Kusnadi Y, Budiman, Ikhsan MR, Sasiarini L, Sanusi H, Nugroho KH, Susanto H (2021) Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 dewasa di Indonesia 2021. PB PERKENI, Jakarta