KEGIATAN “COACHING TUBERCULOSIS” TERHADAP PERAWAT DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MULTATULI
Keywords:
coaching, tuberculosis, perawatAbstract
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di dunia. Negara Indonesia penyumbang angka penderita TBC sekitar 9.2% dari dua pertiga total kasus TBC di dunia. Salah satu upaya untuk mengeliminasi kasus TBC adalah dilakukannya kegiatan coaching TBC kepada Tenaga Kesehatan terutama Perawat sebagai ujung tombak pemberi pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil asesmen menggunakan Instrumen Peningkatan Kualitas Program dan Layanan Tuberkulosis ditemukan pelayanan TBC belum sesuai standarnya. Tujuan dari Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dilakukannya kegiatan coaching oleh seorang coach kepada perawat (coachee) dilakukan selama 3 kali dalam 3 bulan di Rumah Sakit Martha Friska Multatuli. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah coaching (pemaparan) dan konsultasi standar pelayanan Tuberkulosis dengan menggunakan Instrumen Peningkatan Kualitas Program dan Layanan Tuberkulosis untuk Perawat. Adapun hasil yang didapatkan pada kegiatan tersebut adalah Peserta telah mampu mengupdate data informasi penderita TBC pada SITB, menetapkan SOP Tatalaksana Pasien Mangkir, SOP Jejaring Eksternal, SOP Jejaring Internal, SOP Edukasi TB dan SOP terduga TB, SOP Implementasi Investigasi Kontak TB dan SOP Implementasi pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB kepada Peserta Perawat di Rumah Sakit Martha Friska Multatuli. Kegiatan Coaching Tuberkulosis sangat penting dilakukan untuk mengatasi penyebaran penyakit tuberculosis.References
Kementerian Kesehatan RI. (2023). Laporan Program Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2022. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Jakarta
Damanik B.N., Yani A., Daulay D., (2023). Analisis Pelaksanaan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dalam Program Penanggulangan TB di Puskesmas Bromo Kecamatan Medan Denai Tahun 2023. Jurnal Kesehatan Deli Sumatera Utara. Vol.1., No.1. hal 1-8. https://jurnal.unds.ac.id/index.php/ksds/artic le/view/179
Kementerian Kesehatan RI. (2022). Petunjuk Teknis Coaching Tuberkulosis. Jakarta. Direktorat P2PM
Hutagalung A., Efendy I., Harahap J. (2022). Pengetahuan dan Stigma Sosial memengaruhi Perilaku Pencarian Pengobatan Tuberkulosis. Jurnal Keperawatan Priority. Vol.5. No.2. Hal. 77 http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/jukep/article/view/2657/1782`
Salsabillah B., Syafiuddin T., (2021). Prevalensi Penyakit TB Paru dan Kondisi Sosial Masyarakat di Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun Tahun 2019 Jurnal Kedokteran STM. Vol.IV. No.II. Hal. 141-147 https://doi.org/10.30743/stm.v4i2.144.
Ramayanti B., Boy E., Malau S.A., Sinta A., Nabila N. (2022). Gambaran Pengetahuan Keluarga Binaan Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Sumatera Utara terhadap Penyebaran dan Pencegahan TBC Paru. Jurnal Implementa Husada. Vol.3. No.2. Hal.100 https://jurnal.umsu.ac.id/index.php/JIH/artic le/view/11134/pdf.
Yahya I.R.E., Sinuraya R.K., Puspitasari I.M. (2022). Pengetahuan, Sikap dan Praktik Tenaga Kesehatan terhadap Penyakit Tuberkulosis: Sebuah Review. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. Vol.9. No.3. Hal. 255-270 http://jurnal.unpad.ac.id/ijcp/article/view/27 230
Wibowo A. (2023). Deteksi Infeksi Tuberkulosis Laten dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) bagi Tenaga Kesehatan dan Kader Puskesmas di Bandar Lampung. Jurnal Pengabdian Masyarakat Ruwa Jurai. Vol.8. No.1. Hal. 17-21. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/JPM/article/view/3164/pdf
Kementerian Kesehatan RI. (2023). Instrumen Peningakatan Kualitas Program dan Layanan Tuberkulosis Perawat. Jakarta